Kisah Kembar Bersaudara Lulus SNMPTN di Jurusan yang sama
Mataram (4 April 2022). Nama saya Andiana Rachmawati. Saya memiliki saudari kembar yang menurut orang-orang wajah kami sangaat mirip, Andiani Rachmawati namanya. Ya, nama kami hanya berbeda satu huru saja a da i. Di website SMANTI ini saya akan menceritakan kisah kami berdua dari awal masuk SMA hingga lulus SNMPTN.
Tiga tahun yang lalu, tahun 2019, berawal dari masuk SMA, SMAN 3 Mataram menjadi pilihan sekolah kami berdua. Kami berdua dari kecil entah kenapa selalu memiliki ikatan batin untuk memilih sesuatu yang sama. Dari selera, gaya bicara, pakaian dan bahkan sekolah pun kami tak bisa dipisahkan. Dan Alhamdulillah kami mendapatkan kelas yang sama dari kelas X. Menjadi siswa baru di sekolah baru tidak menjadi tantangan yang terlalu sulit karena kami melewatinya bersama. Beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru, dan lingkup pertemanan yang baru juga. Hingga saat pandemi Covid-19 melanda, kami harus melaksanakan pembelajaran secara daring. Pada awalnya guru-guru kompak tidak berperasaan karena memberikan banyak tugas kepada kami. Pembelajaran kami laksanakan melalui Google Classroom dan sebagian guru menggunakan google meet untuk mengajar. Alhamdulillah kami bisa melalui smeuanya. Saya senang berada di kelas dengan teman-teman yang baik. Kami cenderung kompak dalam beraktivitas. Saya merasa beruntung bersekolah di SMAN 3 Mataram, dengan Bapak dan Ibu Guru sangat mensupport kami dalam pembelajaran. Lagi-lagi syukur Alhamdulillah kami bisa mengatasi pelajaran-pelajaran IPA yang kata orang-orang sangat sulit, meskipun dengan bersusah payah.
Pandemi membuat pembelajaran seolah tidak terasa, sampailah kami di kelas XII. Saat untuk menentukan pilihan akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang mana. Jujur, pada awalnya saat masuk SMA tidak terpikirkan sama sekali tentang PTN ataupun tentang kuliah. Namun, saat di kelas 11 baru disitu sudah terpikirkan tentang kuliah - kuliah segala macam termasuk tentang jalur SNMPTN. Saya baru memahami bahwa kita bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), yaitu jalur seleksi masuk menggunakan nilai rapor dari semester 1 sampai dengan semester 5. Selain jalur tes seperti SBMPTN dan jalur Ujian Mandiri (UM). Bagaimanapun saya ingin masuk melalui jalur SNMPTN karena akan lebih tenang mendapatkan PTN impian menggunakan nilai rapor, daripada harus melaksanakan tes dan harus bersaing dengan pesaing yang belum tentu berasl dari daerah kita sendiri. Namun saya menyadari bahwa nilai saya cenderung tidak stabil pada saat kelas 10. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat saya untuk tetap mengejar ketinggalan saya. Saya tetap berusaha semampu saya agar nilai saya tidak turun lagi. Sedangkan kembaran saya, Andiani Rachmawati nilainya sudah sangat stabil pada saat itu dan kita berpikir positif bahwa dia bakalan dapat jalur undangan tersebut. Karena tidak semua siswa bisa mendaftar di jalur undangan. Syukurnya sekolah kami adalah sekolah yang bagus, dengan akreditasi A, sehingga mendapatkan kuota sebesar 40% dari jumlah siswa kelas XII yang dapat mendaftar melalui jalur undangan (SNMPTN). Tibalah hari saat pengumuman siapa saja siswa eligible dan Alhamdulillah kami berdua mendapatkannya. Kami mulai berkonsultasi dengan keluarga, guru BK serta Bapak/Ibu Guru di sekolah terkait dengan program studi apa yang akan kami pilih. Lagi-lagi Alhamdulillah apa yang kami berdua pilih, didukung oleh keluarga dan sekolah. Kami merasa klik dengan jurusan yang akan kami pilih, dan sepertinya kurang klik dengan jurusan yang lain. Program Studi yang kami pilih yaitu PGSD dan Farmasi Universitas Mataram. Tetapi pada saat itu kita juga masih ragu akan mengambil kedua jurusan tersebut dikarenakan PGSD termasuk kelompok IPS sedangkan kita berdua anak IPA tetapi saat diyakinkan oleh guru saya bahwa jurusan PGSD umum jadi saya tetap dengan jurusan tersebut, sedangkan farmasi dengan banyaknya peminat disekolah dan nilainya jauh diatas saya jadi saya ragu buat mengambilnya tetapi dengan keyakinan dari keluarga saya bahwa kalau saya tidak mengambil jurusan yang bukan yang saya inginkan khawatirnya saya akan menyesal di kemudian hari. Kami berdua juga mengikuti tes Poltekkes dijalur PMDP sebagai cadangan apabila kami berdua tidak lulus melalui jalur SNMPTN.
Kami tetap bersemangat dan tidak berputus asa, apapun hasil yang nanti akan kami terima kami akan menerimanya dengan berlapang dada. Kami banyak - banyak berdoa, memohon kemudahan dalam melanjutkan pendidikan, dan Alhamdulillah pada saat pengumuman SNMPTN akhirnya bisa tersenyum dan nangis bahagia dipelukan mama, kami berdua lolos pada jalur ini di PTN dan jurusan yang sama yaitu di Universitas Mataram pada Jurusan PGSD disitu rasanya bahagia banget. Bapak Kepala Sekolah juga memberikan ucapan selamat dan bangga kepada kami berdua. Senaaang Sekali rasanya. Benar kata mama kalau rezeki sudah ada yang atur mungkin kemarin bukan rezeki bagi kita tetapi Allah sudah menyiapkan rezeki yang lebih baik buat kita kedepannya yaitu pada saat SNMPTN ini. Jadi, bagi teman - teman yang belum mendapatkan rezekinya pada saat SNMPTN ini jangan menyerah karena pasti Allah sudah mempersiapkan yang lebih baik lagi buat kalian didepan sana jadi tetap semangat jangan berlarut larut dalam kesedihan, aku yakin kita semua bisa mewujudkan apa yang kita impikan kedepannya. Dan jangan lupa belajar dan untuk tetap berdoa karena aku yakin jalur langit sangat membantu dalam hal apapun itu. (Andiana Rachmawati)
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini